Survival merupakan kemampuan
untuk bertahan hidup di dalam kondisi apapun. Survival juga bisa diartikan
sebagai teknik dalam menghadapi berbagai ancaman yang mengancam keselamatan
diri. Di kalangan penggiat out bond survival dimaknai sebagai kemampuan dan teknik
bertahan terhadap kondisi yang membahayakan kelangsungan hidup yang terjadi di
alam terbuka dengan mempergunakan perlengkapan seadanya. Pelaku dari survival
sendiri disebut survivor.
Kemampuan bertahan hidup
(survival) ini sangat penting dikuasai oleh setiap orang yang sering
beraktifitas di alam bebas seperti pecinta alam dan pendaki gunung. Dengan
memahami prinsip dasar survival, seorang survivor diharapkan mampu
mempersiapkan diri (penguasaan medan, peralatan, dan teknik) dan mampu
mengambil tindakan yang tepat.
Berdasarkan jenis medannya,
Survival dapat dikategorikan menjadi 4 jenis yaitu:
·
Survival di hutan (Jungle Survival)
·
Survival di laut (Sea Survival)
·
Survival di padang pasir (Desert Survival)
·
Survival di dareah kutub (Antartic Survival)
Namun jika dilihat berdasarkan
kondisi alam di indonesia, survival bisa juga mencakup kemampuan bertahan
terhadap medan hutan belantara, rawa, sungai, padang ilalang, gunung berapi,
dsb. Dari masing-masing medan tersebut diperlukan persiapan dan penanganan yang
kadang berbeda.
Ketika menghadapi kondisi yang
menuntut untuk survival yang terpenting adalah tidak perlu panik. Hal ini
biasanya di rumuskan dengan istilah “STOP” yang terdiri atas:
S : Seating (berhenti)
T : Thingking (berpikirlah)
O : Observe (amati keadaan
sekitar)
P : Planning (buat rencana
mengenai tindakan yang harus dilakukan)
Sikap tidak panik ini sangat
penting sehingga seorang survivor mampu menggunakan lima elemen dasar dalam
survival dengan baik. Kemampuan memanfaatkan kelima elemen ini akan sangat
mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu survival. Kelima elemen dasar itu
adalah: api, pelindung, sinyal, makanan dan minuman, dan pertolongan pertama.
Api
Api mempunyai peranan yang sangat
penting dalam survival karena berfungsi sebagai penghangat tubuh (ketika
malam), menghalau binatang buas, penerangan, memberikan sinyal bahaya dan untuk
memasak makanan dan minuman.
Untuk menciptakan api bisa
menggunakan dua cara yaitu dengan pemakaian alat (korek api) dan dengan cara
alami. Karenanya sangat penting bagi seorang yang berada di alam bebas untuk
selalu membawa korek api yang tahan air atau menyimpannya di tempat yang tahan
air. Sedangkan untuk cara kedua, membuat api dengan cara alami salah satunya
adalah dengan batu dan kayu kering yang tentunya membutuhkan keahlian khusus
yang di dapat lewat latihan.
Yang perlu diingat, untuk
menciptakan panas, ternyata api kecil mampu memberikan kehangatan yang lebih
dibanding api besar. Untuk membuat api, bisa mencari potongan-potongan kayu.
Kumpulkan secukupnya kemudian berilah sedikit minyak atau bahan lain yang mudah
terbakar (plastik atau kertas) untuk memulai pembakaran.
Pelindung
Pelindung diartikan
sebagai apa pun yang mampu melindungi tubuh dari sengatan matahari, dingin,
angin hujan atau pun salju. Baju adalah pelindung pertama tubuh. Pakailah baju
yang sesuai dengan kondisi lingkungan. Jika panas gunakan baju yang tipis.
Sebaliknya jika cuaca sedang dingin pakailah baju tebal (hangat). Kenakan jas
hujan bila turun hujan.
Selain baju, jika harus berdiam
cukup lama di tempat dengan temperatur dingin atau sewaktu malam hari
diperlukan bivouc atau tenda baik yang telah dipersiapkan dari rumah maupun
mempergunakan bahan-bahan dari alam seperti gua, ranting pohon, dedaunan dan lain
sebagainya.
Sinyal
Sinyal yang dimaksudkan di sini
adalah segala sesuatu yang bisa dijadikan alat untuk meminta pertolongan atau
memberitahukan kondisi dan lokasi kita. Alat yang dapat digunakan seperti api,
cermin, lampu senter, bendera. Ada berbagai cara yang bisa dipakai untuk
memberikan sinyal. Jika ingin memanfaatkan api untuk sinyal maka
berhati-hatilah jangan sampai terjadi kebakaran. Gunakan sinyal cermin jika
melihat pesawat atau orang pada jarak yang cukup jauh. Sedangkan bila malam
tiba bisa menggunakan lampu senter untuk memberi sinyal. Atau bisa pula meminta
perhatian dengan cara membuat asap dengan pembakaran. Selain itu, batu, balok
atau kain yang berwarna mencolok bisa juga dimanfaatkan untuk memberikan sinyal.
Makanan dan minuman
Makanan dan minuman adalah hal
vital. Karena itu, Anda harus pandai memanfaatkan persediaan air dan minuman
yang sangat terbatas. Cobalah minum jika sedang haus atau sore hari. Pasalnya,
manusia bisa hidup selama tiga hari lebih tanpa air. Selain itu, perhatikan
soal makanan manusia mampu bertahan hidup tanpa makanan hingga 3 minggu
karenanya jangan sembarang memakan tumbuhan yang belum dikenali benar.
Pertolongan pertama
Pertolongan pertama adalah
pertolongan darurat atau sementara untuk menghindari bahaya yang lebih besar
seperti pertolongan terhadap gigitan binatang dan hipotermia. Dalam memberikan
pertolongan pertama bisa menggunakan peralatan (obat-obatan) yang telah kita
persiapkan sejak awal ataupun memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar.
Kemampuan memberikan pertolongan pertama memerlukan pengetahuan dan keterampilan
yang harus dilatih.
Ini hanyalah sekedar pengetahuan
dasar tentang survival. Tentang teknik lebih lanjut survival (mungkin) akan
saya sampaikan di lain kesempatan.
Sumber : adventure.nationalgeographic.com ; akstrimpala.wordpress.com